Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_img
BerandaBisnis Kecil Dan MenengahBisnis Sampingan Yang Menguntungkan Bagi Karyawan Kantor Dan Mahasiswa.

Bisnis Sampingan Yang Menguntungkan Bagi Karyawan Kantor Dan Mahasiswa.

 

Mengatasi Rasa Takut Mengambil Peluang

Musuh terbesar dari sebuah peluang adalah rasa takut untuk melakukannya. Sumber ketakutan kita adalah karena kita tidak tahu peluang seperti apa yang kita hadapi. Ada banyak dari kita yang membuang peluang karena kita takut gagal. Dalam artikel ini kita akan mempelajari bersama-sama bagaimana kita bisa mengatasi ketakutan tersebut.

Merasa takut gagal adalah hal yang sangat umum. Setiap orang merasa takut. Namun jika rasa takut terus mengelilingi seseorang sampai orang tersebut tidak pernah mengambil risiko atau hanya melakukan hal-hal kecil, maka rasa takut itu harus diwaspadai. Orang seperti ini selalu ingin bekerja dalam zona aman yang tidak memiliki resiko apapun atau setidaknya memiliki risiko minimum yang jika gagal, tidak akan mempengaruhi kehidupan orang itu secara signifikan.

Namun, bekerja di zona aman juga memiliki risiko tersendiri. Orang itu hanya akan memiliki keberanian untuk menetapkan target minimal. Target minimal akan menghasilkan hasil minimal juga sehingga orang tersebut tidak akan pernah mengalami kehidupan yang lebih baik. Orang miskin akan tetap miskin dan masih menganggapnya sebagai sebuah takdir yang harus diterima.

Sebenarnya ada banyak orang yang meremehkan kemampuan mereka sendiri. Mereka merasa bahwa mereka tidak mampu merebut peluang yang baik karena mereka tidak mau mengambil risikonya. Mereka juga merasa takut bahwa jika mereka gagal suatu hari, mereka tidak akan mampu bangkit lagi. Sebaliknya kemampuan untuk bangkit setiap kali dia gagal, tak peduli berapa banyak kegagalan yang ia alami, adalah pertanda bahwa suatu hari orang tersebut akan berhasil.

Nah, strategi berikut akan membantu anda dalam mengatasi ketakutan anda untuk gagal dengan mengembangkan keberanian dalam mengambil risiko untuk menerima manfaat yang optimal dari setiap peluang yang anda hadapi.

1. Pertimbangkan kerugian jika anda kehilangan peluang
Risiko terbesar jika anda gagal mengambil peluang adalah anda tidak bisa mendapatkan keuntungan dari peluang tersebut. Bayangkan jika anda mengambil peluang, maka anda akan mampu mengatasi kendala yang anda hadapi saat ini, atau memperbaiki hidup anda.

Ya, mungkin anda berpikiran masih ada peluang lain di masa depan. Anda mungkin merasa aman dari perasaan khawatir dalam kasus skenario terburuk terjadi. Namun itu tidak akan membawa anda kemanapun. Anda akan tetap berada di posisi anda saat ini, dan tidak bergerak naik ke posisi sosial yang lebih baik, meskipun peluang tersebut menjanjikan anda hadiah terbesar dalam hidup anda jika anda berani mengambilnya dan menghadapi masalahnya satu per satu.

2. Lakukan penelitian untuk mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari sebuah peluang
Tidak ada informasi yang cukup adalah penyebab utama dari rasa takut. Ketika anda tidak tahu apa yang anda hadapi, dampaknya akan tampak lebih besar dibanding kenyataan. Oleh karena itu, dorong diri anda untuk mencari beberapa informasi tentang apa yang anda hadapi dan lakukan penelitian. Dengan cara ini, anda akan menemukan sisi baik dan buruk dari peluang yang anda miliki sehingga anda mengetahui risikonya dan apa yang harus anda miliki jika anda bisa mengatasinya. Menganalisa peluang yang anda miliki akan mengurangi ketakutan anda sedikit demi sedikit. Anda juga akan mampu membuat keputusan yang logis.

3. Siapkan skenario terburuk
Jika kita mengejar impian dan gagal, berapa lama waktu yang diperlukan untuk memulihkan kondisi mental kita sampai kita akhirnya bisa hidup normal kembali atau mengejar peluang yang lain? Secara umum, kita dapat pulih lebih cepat dari yang kita bayangkan.

Sebagai contoh, jika anda adalah seorang karyawan dari sebuah perusahaan dan anda tidak nyaman bekerja di perusahaan itu karena berbagai alasan. Namun untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan mulai mencari pekerjaan baru, anda merasa takut tidak akan dapat menemukan pekerjaan lain, atau mungkin memakan waktu sampai anda menemukannya, meskipun ketika anda mencobanya, anda biasanya menemukan pekerjaan baru dengan lebih cepat. Hal yang sama berlaku untuk wirausaha. Ketika anda menjalankan bisnis dan tidak memberikan keuntungan apapun, mungkin bisnis tidak sesuai dengan anda. Tapi anda takut untuk memulai bisnis yang lain. Ketakutan biasanya datang karena anda belum mencoba melakukannya.

4. Memahami manfaat dari kegagalan
Ada pepatah “hidup adalah serangkaian penderitaan, semakin kita mencoba, hidup kita akan semakin lebih baik”. Setiap kegagalan adalah percobaan dalam melakukan sesuatu, seperti sebuah eksperimen, juga merupakan kesempatan untuk tumbuh dan peningkatan diri. Bahkan jika kegagalan mempengaruhi keuangan kita, pelajaran yang dapat kita pelajari dari kegagalan lebih berharga daripada kegagalan itu sendiri.

Ketika seseorang memulai bisnis baru, banyak orang berpikir bahwa orang tersebut memiliki risiko yang besar. Namun kegagalan demi kegagalan yang ia alami akan menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk mengatasi masalah lain di masa mendatang. Hal ini juga sama dengan orang yang bekerja di perusahaan yang berkembang lebih berisiko daripada bekerja di sebuah perusahaan yang stabil. Menurut beberapa ahli Sumber Daya Manusia, perusahaan besar cenderung mencari karyawan yang telah bekerja di perusahaan yang berkembang dan relatif kecil dibandingkan dengan mereka yang telah bekerja posisi yang sama di sebuah perusahaan besar. Itu karena orang-orang tersebut telah mengatasi banyak cobaan dan rintangan yang besar.

5. Siapkan alternatif
Cara lain untuk mengatasi rasa takut adalah dengan mengurangi dampak negatif, mengatasi risiko dengan membuat alternatif. Jika pilihan pertama anda telah gagal, anda dapat mempertahankan status quo dengan mengembangkan rencana cadangan. Berani gagal tidak berarti bahwa anda siap untuk kehilangan segalanya. Jika anda menjaga risiko dengan hati-hati, anda bisa mendapatkan keuntungan dari peluang yang beresiko tinggi dan pada saat yang sama mempersiapkan diri jika anda mengalami kegagalan.

6. Ambil tindakan
Cara terbaik untuk mengurangi rasa takut dan membangun rasa percaya diri anda adalah dengan mengambil tindakan. Begitu anda mulai melakukannya, anda akan mulai mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan. Akan sulit pada awalnya. Hal ini seperti melompat dari tebing ke dalam danau. Namun setelah anda melakukannya, anda akan melihat bahwa hal itu aman dan setiap kali anda melakukannya lagi, semuanya akan lebih mudah. Oleh karena itu ambillah tindakan. Mulailah dengan membuat langkah-langkah kecil sambil membangun kepercayaan diri anda, sampai pada akhirnya bisa mengatasi rasa takut anda.

7. “Bakar perahu”
Ini adalah salah satu peribahasa paling terkenal yang diambil dari sejarah Yunani. Ketika tentara Yunani melintasi laut untuk berperang, hal pertama yang mereka lakukan adalah membakar perahu dan terdampar, sehingga tidak akan ada cara untuk kembali. Satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup adalah dengan mengalahkan musuh. Dengan cara ini, moral para prajurit didorong. Jika kita dihadapkan dengan dua pilihan menang atau kalah, hidup atau mati, kita tidak akan punya pilihan lain selain untuk bergerak maju.

Oleh karena itu, jika anda memiliki tujuan, tetapi merasa takut untuk mengejarnya, maka satu-satunya cara untuk mengatasi rasa takut anda adalah dengan prinsip “membakar perahu”. Dengan demikian, anda tidak akan punya pilihan untuk mundur sehingga anda akan terus maju untuk mengejar tujuan anda.

Sekarang, renungkan apa saja ketakutan-ketakutan yang anda hadapi saat menghadapi peluang?
Semoga tips di atas dapat anda pertimbangkan dalam mengatasi rasa takut gagal anda, sehingga peluang yang anda temukan bisa menjadi manfaat besar bagi anda.

Beberapa dari anda pasti mengalami ketakutan dalam berwirausaha akan, tetapi bila kita berusaha untuk terus merubah hal itu pasti akan berhasil.Dan saya akan memberikan solusi bagi anda yang mengalami ketakutan dalam berwirausaha.
Pendidikan membuat kita merasa lebih lelah dan sehingga menjadikan kita sebagai orang yang bekerja dibelakang meja,jauh dari fakta-fakta dilapangan.Anda bekerja dengan pikiran,bukan dengan mata dan panca indera.padahal keilmuan seseorang ditentukan oleh kemampuannya.Untuk berhasil dalam berwirausaha kita perlu memilih kemampuan berpikir strategic (pengembangan dari pengetahuan) sekaligus intuisi.kita perlu melatih dan mengembangkannya.kita mendapatkannya dengan memperhatikan sebagai berikut:
1.  Tumbuh dari bawah,jangan memulai usaha dengan dari atas.sekalipun    menerima usaha sebagai warisan,tumbuhlah dari bawah ,dari lapangan.kuasai benar-benar keadaan dilapangan,kenali orang-orang yang berhubungan dengan bisnis.dari ujung tombaknya,akrabi masalah-masalah yang muncul dan rasakan sendiri dengan panca indera dan perasaan perasaan anda bagaimana  bekerja sebagai bawahan atau orang yang membantu perusahaan.
2.     Perkaya pengalaman.selain tumbuh dari bawah perluaslah wawasan pergaulan dan pengalaman.karena akan membuat anda  menambah wawasan yang lebih luas dalam berwirausaha.
3.     Lepaslah ego,gengsi  dan rasa sok tau karena hal itu akan mengalangi anda dalam meraih kesuksesan dalam berwirausaha.
4.     Bukalah mata,telinga dan pikiran anda dan berfikirlah maju kedepan  karena kesuksesan tersebut terdapat dari hal itu.
5.     Bekerjalah dengan emosi,namun kendalikanlah emosi anda saat bekerja dan memimpin dengan menghidupkan simpul-simpul emosi anda dengan hati.
6. Berani menghadapi rasa takut akan kegagalan Ketika Anda memulai bisnis baru, Anda mungkin akan menemui hambatan, kemunduran ataupun kegagalan dalam bisnis Anda. Wajar saja ketika mencoba bisnis baru Anda beberapa kali berhasil namun beberapa diantaranya pula belum berhasil. Janganlah takut akan kegagalan yang mungkin terjadi dalam bisnis Anda. Ubahlah perspektif negatif Anda mengenai kegagalan. Jadikanlah kegagalan yang Anda alami sebagai tolak ukur Anda dalam mengevaluasi sistem kinerja Anda dan merevisi strategi bisnis yang telah anda lakukan sebelumnya.
7. Optimis dan berani menghadapi resiko Dalam berbisnis, tentulah membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mencapai tujuan atau kesuksesan yang anda inginkan. Bila Anda belum membuahkan hasil yang signifikan pada tahap awal perjalanan bisnis Anda, jangan menyerah dan tetaplah berusaha dengan gigih dan tekun. Hadapi resiko dalam bisnis Anda dengan optimis untuk meningkatkan karir yang lebih baik.8. Konsisten dalam menjalankan visi dan misi bisnis Anda Buatlah keputusan dengan hati-hati agar Anda tidak menyesali keputusan Anda di masa mendatang. Berkomitmenlah pada diri Anda sendiri bahwa kesuksesan Akan menghampiri Anda suatu saat nanti. Janganlah khawatir dan ragu atas apa yang Anda jalani dan percayalah akan impian Anda. Anda harus terus maju secara konsisten dalam menjalankan bisnis Anda. Ambillah langkah dan keputusan yang tepat agar Anda memperoleh strategi bisnis sesuai dengan visi  dan misi bisnis Anda.

Persiapkan business plan yang efektif dan efisien. Business plan yang efektif adalah fondasi utama yang perlu dipersiapkan dengan matang dan maksimal sebelum meluncurkan produk atau jasa yang hendak Anda jual. Buatlah produk atau jasa Anda dengan inovasi terbaru sehingga produk atau jasa Anda dapat bersaing dengan produk lainnya. Tentukan target market dan lakukan survey atau riset tentang kebutuhan konsumen akan produk atau jasa Anda. Dengan survey yang Anda lakukan, Anda dapat memperkirakan kelebihan atau kekurangan produk atau jasa Anda dengan kompetitor lainnya. Hasil riset juga dapat menjadi dasar bagi business plan Anda kedepannya. Hasil pengamatan dan riset yang akurat dari fakta di lapangan, dapat membantu Anda dalam menetapkan arah dan tujuan dari bisnis Anda.

Visi Dan Misi Usaha

Untuk menyongsong masa depan, seseorang harus mempunyai dan menetapkan apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup yang jelas membuat kita dapat fokus dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kita dapat terus menentukan arah dengan langkah yang tepat, dan secepatnya memperbaiki sesuatu hal atau segera memutuskan untuk tidak memilih sesuatu hal.

Dengan menetapkan tujuan hidup, kita akan memperoleh motivasi hidup yang lebih untuk mengembangkan apapun yang menjadi target hidup kedepan. Apasih kira-kira tujuan hidup kita pada umumnya ? Dengan membaca salah satu tulisan Robert T. Kiyosaki, dijabarkan dengan sederhana bahwa :

Tujuan hidup manusia pada umumnya adalah inginmerasa aman, nyaman dan kaya raya.

Untuk mencapai tujuan hidup kedepan, manusia itu perlu suatu kendaraan, kendaraan dalam bentuk suatu bisnis, usaha mandiri atau bekerja di suatu perusahaan. Seperti halnya perusahaan, dalam mendirikan usaha atau bisnis, maka tujuan dari mendirikan usaha harus diterjemahkan atau dijabarkan kedalam istilah kerennya yaitu Visi dan Misi. Nah agar tidak sulit dan nyelimet dalam menentukan visi dan misi ini, coba kita telaah terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan visi dan misi.

Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai, apa saja tujuannya dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti. Visi tidak ditulis secara detail, hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perubahan ilmu dan situasi yang sulit diprediksi dimasa jauh kedepan.
Dalam membuat pernyataan visi ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau dipenuhi yaitu :

  • Harus berorientasi ke depan dan tidak berdasarkan kondisi saat ini.
  • Menggambarkan kreatifitas dan mengandung penghargaan kehidupan bermasyarakat.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk mewujudkan Visi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alasan mengapa usaha itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan dalam proses pencapaian tujuan.
Dalam merumuskan Misi hindari ha-hal sbb :

  • Jangan terlalu luas, artinya apa yang akan kita capai seharusnya cukup berkisar antara 2-5 tahun kedepan saja dahulu. Dan jika ingin membuka cabang toko sembako, janganlah sampai seluruh kota di Indonesia. Itu terlalu berambisi.
  • Juga jangan terlalu sempit, artinya apa yang akan dicapai jangan hanya dalam satu tahun saja, itu terlalu pendek, atau kalau misalnya mau membuka toko sembako jangan hanya menjual beras saja, itu terlalu sempit targetnya.

Jadi dalam merumuskan misi sebaiknya wajar-wajar saja namun tetap menggambarkan kemajuan dan keberhasilan usaha yang diharapkan dan tentu disesuaikan dengan kemampuan yang ada dan yang akan ada. Misi ini suatu saat bisa direvisi kembali sesuai perkembangan usaha atau situasi usaha.
Setelah mengetahui apa itu visi dan misi. Kita dapat memastikan bahwa tanpa memiliki dan memahaman visi dan misi. Maka apa yang menjadi tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan itu menjadi sesuatu yang sulit untuk direalisasikan.

Usaha atau Bisnis yang akan kita bangun kalau diumpamakan itu adalah suatu kendaraan kecil atau bisa kendaraan besar yang akan kita gunakan untuk kita melakukan suatu perjalanan jauh.

Visi adalah tujuan dari perjalanan yang sudah dipetakan sehingga begitu jelas kemana arahnya ataupun tujuannya.

Sedangkan Misi adalah cara bagaimana untuk pencapaiannya ke tujuan, serta persiapan apa saja yang harus diperlukan, serta berapa lama perjalanan yang harus ditempuh, dan peralatan apa saja yang harus dibawa, sehingga kendaraan yang akan digunakan apakah sesuai untuk besar atau kecilnya muatan yang akan dibawa, dan apakah kendaraan tersebut mampu mencapai kecepatan yang diperlukan, sehingga bisa selamat dan tepat waktu untuk sampai ditujuan.

Visi dan misi yang baik seharusnya mampu mendorong seseorang untuk mewujudkan, artinya

  • Mempunyai daya tarik sehingga tidak ada keinginan untuk tidak berhenti berjuang mewujudkannya.
  • Harus realistis artinya ada kemungkinan untuk dicapai serta mempunyai daya antisipasi terhadap perubahan masa.

Misi adalah strategi untuk merealisasikan visi yang telah dibuat. Misi juga menjadi jembatan bagi masyarakat pengguna informasi untuk mengenal karakter dan image usaha. Dengan memiliki misi yang jelas berarti :

  1. Mendekatkan diri dengan tujuan/harapan yang diinginkan.
  2. Memanfaatkan kemampuannya.
  3. Membuat penerangan arah jalan hidupnya.
  4. Menciptakan power sewaktu mengalami kelesuan dan mempertahankan semangat sewaktu di puncak kesuksesan.

Membangun dan menyusun Visi dan Misi usaha sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:

  1. Apa yang dibutuhkan oleh pasar. Tujuan usaha adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, observasi pasar sangat diperlukan agar ada kesesuaian kebutuhan pasar dengan produk yang ditawarkan.
  2. Segmen pasar seperti apa yang menjadi sasaran. Distribusi produk harus disampaikan secara tepat pada sasaran yang dituju sehingga kesinambungan proses produksi terjaga.
  3. Bagaimana cara memberikan pelayanan yang prima pada pelanggan. Ini hal yang penting dan penjamin keberlangsungan hidup usaha. Sebaik apapun produknya, jika pelayanan yang diberikan kurang memadai, tidak menutup kemungkinan konsumen akan berpindah ke tempat lain.
  4. Menyadari kemampuan yang dimiliki. Semakin mengetahui potensi yang dimiliki akan mempermudah untuk menciptakan produk, melakukan modifikasi, menentukan jurus pemasaran yang tepat, dan sebagainya.

Dengan uraian tersebut diatas, diharapkan kita semua dapat mengartikan seberapa perlu dan pentingnya menetapkan visi dan misi. Tanpa adanya visi dan misi kita tidak dapat fokus, tidak punya arah untuk tujuan, sehingga sulit untuk mencapai cita-cita hidup atau usaha. Maka salah satu syarat untuk memulai usaha diperlukan kesiapan pondasi usaha yang mantap dengan membuat pernyataan dalam bentuk visi dan misi yang kuat.

Anda Lebih Takut Gagal Apa Lebih Takut Mencoba

Jika anda dihadapkan pada pertanyaan diatas, kira-kira apa jawaban anda? Dimanakah anda dapat digolongkan? Apakah anda adalah orang yang takut gagal, atau takut mencoba? Kalau diri saya pribadi, jujur saja saya lebih takut gagal. Tetapi saya tidak terpengaruh oleh rasa takut gagal saya tersebut, dan saya tetap harus memberanikan diri saya untuk mencoba suatu hal yang baru. Karena sedikit banyak, kita pasti mempelajari sebuah hal yang baru ketika kita mencoba hal yang baru. Coba anda bayangkan kalau saja anda takut untuk mencoba hal yang baru bagi anda. Anda tidak akan mendapat suatu pelajaran dan pengalaman yang baru. Memang, kita tidak bisa mengetahui dengan pasti hasil yang kita dapat setelah kita mencoba hal yang baru bagi kita. Tetapi setidaknya jika anda mempelajari hal yang baru, anda pasti mendapatkan pengetahuan atau bahkan ilmu yang baru, meskipun anda gagal dalam percobaan anda tersebut.
Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang satu kalipun, sebenarnya anda SUDAH gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda, lebih dari rasa takut.
Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut, dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.
Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba dan ternyata gagal, anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha!
ORANG dewasa yang takut gagal ternyata berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan di masa depannya. Para peneliti beranggapan penilaian terhadap risiko kegagalan harus mencakup upaya pencegahan, baik kegagalan nyata maupun yang baru dipikirkan. Penelitian itu melibatkan 500 orang di Sydney, Australia, berusia 70-90 tahun, yang menjalani pemeriksaan medis dan neuropsikologi ekstensif.
Para peneliti Australia dan Belgia itu menghitung risiko kegagalan peserta baik yang nyata maupun sebatas di pikiran. Peneliti memonitor mereka setiap bulan selama satu tahun. Hasilnya, baik risiko kegagalan nyata maupun yang dipikirkan, berkontribusi terhadap risiko seseorang jatuh di masa depannya.
Penelitian itu menyimpulkan orang dengan tingkat kecemasan tinggi akan kegagalan adalah mereka yang paling mungkin mengalami kegagalan.
TAKUT GAGAL DI MASA PERCOBAAN
Masa percobaan adalah masa-masa yang menegangkan bagi sebagian atau bahkan seluruh orang. Tetapi, jika kita bisa melewati masa percobaan tersebut dengan baik dan benar, kita pasti akan bangga dengan diri kita sendiri. Bagaimana tidak? Yang disebut dengan masa percobaan adalah suatu masa dimana segala sesuatu di pakai atau di jalankan untuk pertama kalinya. Jika manusia di coba untuk melakukan segala sesuatu yang baru bagi dirinya, pasti ia akan gugup dan nervous. Belum lagi jika pendapat saya ini diterapkan dalam contoh kasus di dunia kerja. Saya akan memberikan sebuah ilustrasi mengenai pendapat saya diatas.
Terdapat seorang karyawan baru dengan jabatan kepala bagian di sebuah perusahaan asing. Minggu depan masa percobaan (3 bulan) karyawan tersebut akan habis. Di akhir masa percobaan, karyawan tersebut akan diputuskan untuk diterima sebagai karyawan tetap atau gagal. Selama masa percobaan ini karyawan itu mendapat tugas menyusun standar operating prosedur untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada di bagian karyawan itu. Waktu itu ia meyanggupi bahwa semuanya akan selesai dalam waktu dua bulan (penugasan diberikan pada akhir bulan pertama). Karyawan tersebut sadar bahwa ia hanya sanggup menyelesaikan separuh dari tugas-tugas. Itu pun tidak sepenuhnya sempurna. Alasan utama, karena ada beberapa staff yang ternyata tidak menyukai karyawan tersebut dalam menjabat di posisi ini. Menurut kabar yang ia dengar, ada seorang staff yang berambisi betul dengan posisi ini. Mereka tidak setulusnya membantu karyawan tersebut. Selain itu, ada seorang staff yang tampaknya bisa di andalkan tetapi orang itu malah terserang penyakit typhus selama beberapa minggu. Padahal kaaryawan tersebut membutuhkan orang yang jatuh sakit tersebut untuk mengumpulkan beberapa informasi. Karyawan tersebut juga tidak bisa mengkomunikasikan hal ini dengan manajernya. Belakangan ini managernya sedang berada di luar negeri untuk banyak urusan. Sedangkan tugas-tugas managernya dilimpahkan pada kepala bagian lain. Sedangkan karyawan ini kelabakan harus melakukan apa. Kira-kira jalan apa yang terbaik bagi sang karyawan tersebut? Apakah karyawan tersebut harus menyerah dalam masa percobaannya? Jika anda berada di posisi karyawan yang sedang berada di dalam masa percobaan tersebut, apa yang akan anda lakukan?
Saya memiliki solusi untuk masalah diatas. Yang paling penting sekarang adalah anda akui anda gagal memenuhi penugasan itu. Bila anda berusaha mencari-cari alasan atas kegagalan itu, terlebih lagi menimpakannya pada orang lain dan situasi, itu hanya akan membuat daftar kegagalan anda semakin panjang. Jadi, hentikan mencari-cari alasan. Gunakan waktu satu minggu tersebut untuk menuntaskan tugas-tugas anda yang separuh jalan itu dengan baik. Jangan risaukan penilaian masa percobaan. Risaukan saja tugas-tugas anda yang tak selesai ini. Sekali lagi, stop kesibukan anda menyusun alasan kegagalan. Bila anda mengemukan sepuluh alasan, percayalah, atasan anda mempunyai dua puluh argumen untuk mematahkan alasan anda.
Kini mari buat “pengakuan” yang gentle atas kegagalan anda. Kemungkinan pertama, di saat anda menyepakati penugasan itu, anda bertindak terlalu optimis. Waktu satu bulan yang anda gunakan untuk mempelajari situasi kerja mungkin anda anggap cukup, namun sebenarnya banyak kemungkinan baru yang muncul tanpa anda duga-duga sebelumnya. Gairah yang menggebu-gebu sebagai karyawan baru bisa saja membuat anda tidak cukup realistis dalam menilai situasi. Anda juga bisa jadi tidak cukup realistis dalam menerima penugasan itu dan menyesuaikan dengan kemampuan anda sendiri. Untuk menangani hal ini, selesaikan tugas mana yang paling bisa anda selesaikan. Bersikaplah realistis bahwa anda tak mampu menangani semua. Namun, anda mampu menuntas sesuatu yang benar-benar anda kuasai. Sikap realistis menuntun anda untuk menyusun prioritas.
Mari kita lihat kemungkinan kedua, yaitu anda tidak cukup mampu mengendalikan pekerjaan anda secara efektif. Anda mungkin membiarkan anda dan anak buah anda bekerja tanpa sebuah perencanaan dan kontrol yang baik. Ada banyak sebab mengapa pengaturan ini tidak berjalan baik. Pertama, kepemimpinan anda belum cukup bisa diterima oleh bawahan anda. Bila ini yang terjadi, anda harus segera mengubah gaya kepemimpinan anda dan menyesuaikannya dengan situasi. Kedua, anda belum mampu menciptakan jaringan kerja dengan kolega anda dengan baik. Meski anda ketahui mereka tampak sibuk dengan tugas sehari-harinya, itu bukan berarti anda lantas boleh berdiam diri.
Anda harus bergerak menemui mereka. Ingat, anda adalah karyawan baru. Andalah yang semestinya bertindak aktif. Terlebih lagi, jabatan anda adalah kepala bagian yang tentu berbeda dengan staff biasa. Sebab ketiga, anda mudah terbiaskan oleh kasak-kusuk yang terjadi di bawahan anda. Keuntungan anda sebagai karyawan baru adalah anda tidak punya kepentingan atas kasak-kusuk itu. Ini semestinya membuat anda lebih merasa bebas dalam bertindak terhadap bawahan. Sebab keempat, cara kerja anda mungkin tidak sepenuhnya efektif. Coba pelajari, apakah anda mempunyai agenda dan skedul kerja, prioritas penyelesaian tugas, perlengkapan kerja, dan lain sebagainya. Bila ini masalahnya, maka segera susun prioritas baru. Anda bisa ajukan hal ini sebagai revisi atas penugasan anda. Sangat perlu bagi anda untuk menyusun rencana baru yang lebih realistis.
Kemungkinan ke tiga, anda tidak cukup berkesempatan melakukan komunikasi dengan atasan. Namun, ini bisa dibantah bahwa anda bisa saja menghubungi atasan anda meski beliau berada di luar negeri, tentu dengan catatan selama apa yang anda komunikasikan itu adalah sesuatu yang penting dan layak dibicarakan. Ada baiknya anda hubungi atasan anda secara langsung, dan bicarakan kemungkinan anda gagal atas penugasan ini. Ajukan rencana baru. Jangan sampai di saat anda menghadapi saat penilaian akhir masa percobaan kerja, anda berdiri sendiri. Kini, coba bangun pertahanan dengan atasan anda. Percayalah, atasan anda takkan berpikiran untuk menggantikan anda begitu saja. Bila ia melakukannya, ia harus kehilangan banyak waktu dan tenaga, kecuali ia berpikiran lain. Maka tunjukkan bahwa anda masih layak dipertahankan di sana, dengan segala kegagalan sekaligus kebangkitan baru yang lebih baik dan menjanjikan.
Kami tidak tahu bagaimana bisa membuat anda lolos dari lubang jarum penilaian masa percobaan ini. Namun kami percaya bila anda segera mengubah cara kerja; anda tidak lagi berusaha mencari alasan dan pembenaran atas kegagalan itu, serta menjalin komunikasi dengan atasan anda, maka atasan anda masih melihat prospek kebaikan dalam diri anda. Dan yang tak kalah penting: jangan takut tidak bisa melewati masa percobaan, namun takutlah bila anda tidak bisa membantu perusahaan ini lebih baik lagi. Bila anda memusatkan perhatian pada kepentingan perusahaan, maka perusahaan pun akan memberikan perhatian yang setimpal bagi anda. Selamat berjuang. Pantang mundur!
Selain dari solusi diatas, saya telah mempelajari tentang pertanyaan saya yang paling pertama, yaitu ‘anda lebih takut gagal atau lebih takut mencoba?’. Sebenarnya pertanyaan tersebut saling berhubungan antara pertanyaan yang pertama dengan pertanyaan yang kedua. Jika anda sudah takut mencoba, anda adalah termasuk orang yang SUDAH gagal. Tetapi jika anda sudah takut gagal terlebih dahulu, maka anda pasti tidak akan berani mencoba dan dengan otomatis anda telah menjadi orang yang gagal.
Terima tawaran yang diberikan kepada Anda
Jangan takut mencoba hal baru hanya karena anda merasa belum mampu atau belum pernah melakukan hal tersebut. Lihatlah seorang aktor atau aktris yang selalu berani berganti peran. Trik jitu, selain melatih kemampuan beradaptasi, andapun bisa membantu mengatasi ketakutan anda terhadap hal-hal baru. Jangan takut mencoba hal baru itu akan memperkaya pengalaman dan wawasan anda. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak pula pelajaran yang bisa anda petik. Ilmu dan pengalaman merupakan guru yang berharga bukan? Katakan “Ya” pada hal baru itu. Jika tidak, anda membangun tembok besar di depan langkah anda.
Untuk orang yang tertutup atau menutup diri, mengatakan “Ya” mungkin merupakan hal yang ekstrim
Aneh. Menakutkan. Itu karena mereka malu dan takut berubah. Mereka takut mencoba hal baru. Jika anda mengatakan “Ya” pada hal atau tidakan positif, maka “Ya” itu adalah energi besar yang bisa mengubah hidup anda. Itu mungkin hal baru. Jika tak anda terima, anda bisa menyesal. Bukankah tak ada kesempatan kedua yang persis seperti itu? Belajarlah dari pengalaman buruk yang pernah anda alami. Dari pengalaman buruk itu ada sesuatu yang baik bisa anda ambil. Misalnya saja, ketika anda sudah berkata “Ya” untuk sebuah pengalaman baru dan ternyata hasilnya mengecewakan, anda tidak perlu bersedih dan berkecil hati. Ambil hikmahnya dan berusaha lagi.
Ketika Anda mengatakan “Ya”, Anda harus berlaku menjadi orang lain
Orang yang lebih berani. Orang yang lebih percaya diri. Ketika anda takut melakukan sesuatu anggaplah bahwa anda adalah orang lain. Orang yang lebih kuat dan berani. Hal ini bisa menumbuhkan kebiasaan lebih berani lagi. Semakin sering anda melakukan sesuatu, lagi dan lagi, anda akan meningkatkan kebiasaan anda. Dari yang tidak pernah menjadi pernah, dari pernah menjadi sering, dan dari sering menjadi biasa. Setiap kali anda memaksa diri anda untuk melakukan sesuatu, anda menekankan diri anda untuk mengatakan, “Saya bisa melakukannya”.
“Apa mungkin Anda berani jika Anda takut bahwa sesuatu itu akan gagal?”
Pertanyaan ini adalah support. Mungkin anda akan mengatakan “Tidak”. Tapi sebaliknya berhentilah mengatakan “Tidak”. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatakan “Ya”:
Mulailah dari hal-hal kecil
Sebagian orang takut menelepon orang lain atau memulai percakapan. Bahkan ada juga yang malu berbicara dengan orang asing, malas bertanya kepada pelayan di toko, tidak mau bertanya pada orang di jalan jika tersesat, dan lain-lain. Kalau anda ingin jalan anda terbuka, langkah anda lebih ringan anda harus bisa bertanya. Anda harus berani bertanya.
Cobalah hal-hal baru setiap minggu
Tidak perlu hal besar untuk bisa menjadi besar. Terkadang, hal kecil justru bisa menciptakan sesuatu yang besar. Pelajarilah ketrampilan-ketrampilan baru setiap minggu sebelum anda berniat mengatakan “Tidak”.
Latihan pola pikir Anda
Ketika ketakutan menyerang anda, tanyalah diri anda. Mengapa anda harus takut untuk melakukan itu? Lalu biarkan pikiran buruk itu berlalu. Ketika anda ditantang melakukan sesuatu yang sebenarnya akan anda jawab “Tidak”, berpikirlah sejenak. Apakah anda takut pada hal kecil seperti ini? Jawaban “Ya” dan hidup anda akan berubah.
Kegagalan dan kesalahan bukan akhir dari segalanya
Yakinlah bahwa jika anda melakukan kesalahan karena sesuatu yang baru lantas anda belajar dari kesalahan itu, anda akan menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Kagagalan dan kesalahan bukanlah akhir, melainkan awal untuk menjadi seseorang yang lebih tahu dan berpengalaman.
Setelah saya memberikan ilustrasi fiktif diatas, kini saya akan memberikan contoh fakta yang memang benar-benar terjadi pada seseorang yang mungkin kita telah sama-sama tahu.
Anda pasti pernah mendengar nama ‘Bob Sadino’ bukan? Ya, beliau adalah pendiri serta pemilik tunggal perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang berlabel “Kem Chicks”. Berikut adalah cerita singkat mengenai Bob Sadino.
Pengusaha sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak generasi muda untuk tidak takut mencoba sesuatu hal yang baru.
“Ingin sukses jangan takut mencoba,” kata Bob di hadapan puluhan peserta acara Launching Program CSR “Go Entrepreneur” oleh Perum Pegadaian bertempat di Mall Botani Square, Sabtu.

Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk gagal.

“Karena dengan kegagalan kita bisa belajar, bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal,” kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini.
Di hadapan ratusan pengunjung Mall Botani Square, Bob yang tampil dengan gaya khasnya baju kemeja putih kotak-kotak dipadu celana jins pendek menyampaikan beberapa pengalamannya tentang memulai sebuah usaha tanpa harus menggunakan modal besar.
“Yang penting ada kemauan dan berani menerima kegagalan, semua usaha jenis apa pun akan tetap jalan. Usaha yang paling bertahan lama ada agropreneur,” kata Bob.
Bob mengatakan semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini hanya sebesar 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses, menurutnya seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Pendiri dan pemilik tunggal “Kem Chicks” (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan karyawan Unilever sebelum menjadi pengusaha.
Hikmah apa yang dapat kita ambil melalui penggalan pengalaman dari seorang Bob Sadino? Ya, kita jangan pernah untuk takut untuk mencoba hal-hal yang baru yang belum pernah kita alami sebelumnya. Saya tidak mengajak anda untuk selalu meng-iyakan segala sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu, tetapi saya mengajak anda agar anda tidak lagi ragu-ragu apalagi untuk sampai mengatakan tidak kepada hal yang baru. Tetapi hal baru yang saya maksud disini adalah hal yang positif tentunya. Jika anda mengatakan ‘iya’ kepada hal baru yang negatif, berarti anda tidak berpikir sebelum anda mengucapkan kata ‘iya’ terlebih dahulu. Jangan pernah takut untuk gagal, apalagi takut untuk mencoba. Karena kesempatan jarang datang untuk yang kedua kalinya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments